AIR KEHIDUPAN, yang menunjuk kepada Firman Tuhan itu sendiri. Ke mana saja Air itu mengalir maka di sana akan ada Kehidupan.

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KE "AEK HANGOLUAN"
SEMOGA MENDAPATKAN AIR KEHIDUPAN (AEK HANGOLUAN) YG MENYEGARKAN JIWA ANDA

Mengenai Saya

Foto saya
BOJONEGORO, JAWA TIMUR, Indonesia
Saya dilahirkan di desa ALAHAN, SIONOM HUDON JULU-KEC. PARLILITAN- HUMBANG HASUNDUTAN, SUMUT.Sebuah desa yang indah, yang dipagari oleh gunung yang kokoh serta dialiri sungai yang jernih.

Pengikut

LADANG PENGGEMBALAAN

LADANG PENGGEMBALAAN
BAPTISAN AIR 29 APRIL 2012

Cari Blog Ini

With My Sweet Heart

With My Sweet Heart

NATAL KAB. BOJONEGORO 2011

NATAL KAB. BOJONEGORO 2011
DUDUK BERSAMA BUPATI DAN KETUA FKUB

PELAYANANKU

PELAYANANKU
SAMBUTAN PADA NATAL KAB. BOJONEGORO 2011

BTemplates.com

Blogroll

Selasa, 12 Oktober 2010

Kisah Di Balik Lukisan Perjamuan Terakhir



Lukisan 'Perjamuan Terakhir' yang dilukis oleh Leonardo Da Vinci, seorang artis Italia yang terkenal. Lukisan ini dibuat selama 7 tahun, dan menggambarkan 12 rasul serta Yesus sendiri yang sedang mengadakan perjamuan terakhir. Mereka ini dilukis berdasarkan model orang-orang yang hidup. Pertama-tama, Da Vinci memilih untuk melukis Kristus. Ratusan anak muda diamati untuk mencari pola wajah dan kepribadian yang cocok, tidak terlalu tercemar oleh dosa.

Akhirnya setelah berminggu-minggu, ada seorang anak muda berusia 19 tahun yang terpilih menjadi model diri Yesus Kristus dalam lukisan tersebut. Selama enam bulan, Da Vinci melukis karakter ini dengan serius. Selama enam tahun , Da vinci melanjutkan pekerjaannya. Satu demi satu, dia mencari tokoh-tokoh yang tepat untuk dilukis sebagai perlambang kesebelas rasul.

Akhirnya tinggal tokoh Yudas Iskariot sebagai tahap akhir dari mahakaryanya. Yudas Iskariot ? Dia adalah murid yang mengkhianati Yesus dengan imbalan 30 keping perak atau setara nilainya dengan US$16,95. Selama berminggu-minggu, Da Vinci mencari orang berwajah keras, bertampang penipu dan suka mengkhianati teman sendiri.

Akhirnya dia menemukan sesosok pria di penjara bawah tanah di Roma. Orang tersebut dijatuhi hukuman mati sebagai seorang penjahat dan pembunuh. Ketika Da Vinci melihatnya dalam kegelapan bawah tanah, dia melihat pria yang tak terurus, berewokan dan rambutnya yang tidak disisir, menutupi raut mukanya. Seraut wajah yang melukiskan sifat yang sangat kejam dan bejat. Inilah sosok yang dapat mewakili karakter Yudas dalam lukisan, pikir Da Vinci. Atas seijin raja, tahanan ini dibawa ke Milan untuk dilukis.

Selama enam bulan tahanan ini duduk di hadapan Da Vinci. Saat menyelesaikan sapuannya yang terakhir, Da Vinci berkata kepada pengawal, "Saya sudah selesai. Bawalah tahanan ini keluar." Saat itu, si tahanan mendadak melepaskan diri dari pengawasan si pengawal dan berlari menuju ke Da Vinci seraya menangis, "Oh, Da Vinci, pandanglah saya ! Apakah anda tidak tahu siapa diri saya sebenarnya ?" Dengan mata tertatih, Da Vinci mengamati wajah si tahanan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak, saya tidak pernah melihat anda sebelumnya hingga anda diijinkan ke luar dari penjara bawah tanah Roma."

Sambil menengadahkan wajah ke atas, tahanan itu menangis dan berdoa, "Ya Tuhan, apakah saya sudah terjatuh begitu dalamnya ?" Lalu dia memandang kembali si pelukis dan sambil menangis dia berkata, "Da Vinci, saya adalah anak muda yang pernah anda lukis 7 tahun yang lalu sebagai perlambang Yesus !"

Inilah kisah nyata di balik lukisan 'Perjamuan Terakhir', yang mengajar kita tentang besarnya pengaruh pemikiran yang benar dan yang salah bagi seseorang. Anak muda yang tadinya begitu murni dan tidak terlalu tercemar oleh dosa-dosa dunia, tujuh tahun kemudian jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Dia pun berubah, dari perlambang Yesus, menjadi perlambang karakter seorang Yudas Iskariot.


Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Galatia 3:3)

Senin, 06 September 2010

Di Mana Dan Bagaimana Keduabelas Murid Yesus Meninggal Dunia?


Buat yang merasa bahwa hidupnya selalu menderita, cobalah simak biografi keduabelas murid Jesus ini. Ternyata penderitaan kita bukan apa-apa bila dibandingkan dengan penderitaan mereka. Percayalah bahwa Tuhan bersama kita.

Salam dalam kasih Tuhan kita Jesus Kristus.

Kehidupan Para Rasul
Apakah Anda tahu bahwa Rasul Yohanes ketika di Roma ia pernah digoreng hidup-hidup di dalam minyak mendidih. Apakah ia takut menghadapi ini semua? Tidak! Ternyata tidak satupun dari para rasul yang memilih untuk hidup senang dan tentram dengan bersedia mengingkari dan tidak mengakui Tuhan Yesus.

Sejarah tradisi gereja banyak sekali memberikan informasi mengenai kehidupan sampai dengan bagaimana wafatnya para rasul. Satu penulis sejarah yang bisa dipertanggung jawabkan tulisannya berdasarkan bukti-bukti nyata ialah Eusebius. Ia menulis buku mengenai cara meninggalnya para Rasul di tahun 325 yang berjudul: "Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia". Tulisan dari Eusebius telah ditelusuri dan diselidiki ulang oleh penulis sejarah gereja kondang Mr. Schumacher untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut.

1.Matius meninggal dunia, karena disiksa dan dibunuh dengan pedang di Etiopia.

2.Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diseret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai ia menemukan ajalnya.

3.Lukas mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

4.Yohanes direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih jauh, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng hidup-hidup ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara disana. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia bisa menulis Kitab Wahyu. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali dan menjadi Uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya Rasul yang bisa mencapai usia lanjut dan bisa meninggal dunia dengan tenang.

5.Petrus telah disalib dengan kepala di bawah. Kayu salib untuk Petrus dipasangnya berbeda, ialah secara huruf X, karena itulah permohonan yang ia ajukan sebelum ia disalib, dimana ia memohon untuk disalib dengan cara demikian. Ia merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Tuhan Yesus.

6.Yakobus saudara tiri dari Tuhan Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat yang sama dimana si setan dahulu membawa Tuhan Yesus untuk digoda. Ia meninggal dunia setelah dilempar dari tempat tinggi tersebut.

7.Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia dipenggal kepalanya di Yerusalem. Pada saat-saat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai orang Kristen.

8.Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai natanael ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas kebeset.

9.Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia: "Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul dimana saya bisa turut merasakan "happy hours" dengan disiksa dan disalib seperti Tuhan Yesus." Bahkan pada saat ia disiksa pun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, ia berkotbah terus dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkotbah sambil dihukum cambuk."

10.Thomas mati ditusuk oleh tombak di India.

11.Yudas saudaranya dari Tuhan Yesus dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Tuhan Yesus.

12.Matias, rasul pengganti dari Yudas Iscariot mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.

13.Rasul Paulus disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaiser Nero di Roma pada tahun 67. Rasul Paulus adalah rasul yang paling lama mengalami masa siksaan dipenjara. Kebanyakan surat-surat dari Rasul Paulus dibuat dan dikirim dari pernjara.
Disamping kisah para rasul yang ditulis oleh ahli sejarah Eusebius, ia juga menceritakan tentang seorang penginjil yang matanya dibakar sampai buta dengan catatan bahwa kalau ia buta, maka ia tidak akan bisa membaca Alkitab lagi dengan mana ia tidak akan bisa mengabarkan Injil lagi. Tetapi kenyataannya ia tetap mengambarkan Injil berdasarkan ayat-ayat yang telah dipelajari dan diingat sebelumnya.
(Dikumpulkan dari Berbagai Sumber)

Jumat, 11 Juni 2010

MENJALANI KEHIDUPAN (Bagian 2)


YOHANES 5:1-18
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.


Dalam artikel sebelumnya kita sudah belajar bahwa hidup itu adalah:
1. SIAPA CEPAT DIA DAPAT (KOMPETISI)
2. HIDUP HARUS PENUH PENGHARAPAN
3. HIDUP ADALAH ANUGERAH


Untuk mendapatkan anugerah Allah maka orang lumpuh tersebut hanya perlu percaya dan menerima.
Yohanes 5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Pertanyaan Yesus ini dijawab dengan sangat jujur oleh orang yang lumpuh tersebut:

Yohanes 5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Jawaban ini menunjukkan bahwa orang lumpuh tersebut selalu kalah dalam kompetisi.

Yohanes 5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Yesus tidak menuntut apapun dari si lumpuh selain percaya dan menerima saja.
Demikianpun dalam hidup kita, anugerah Tuhan diberikan bagi kita tanpa syarat apapun selain percaya dan menerima saja.

BAGAIMANA KITA MEMANFAATKAN ANUGERAH ALLAH?

1. Seperti mengangkat tilam di hari sabat (ay. 9): menjadi saksi lewat praktek hidup yang berubah. Kehidupan yang mengalami keubahan selalu menarik perhatian banyak orang.
2. Pergi ke rumah ibadah (ay.14): kehidupan yang tergembala, tekun beribadah, mengucap syukur kepada Tuhan.
3. Jangan kembali kepada hidup yang lama (ay.14b): bertobat sungguh-sungguh.
4. Menjadi saksi dengan berbicara kepada orang lain (ay.15):Kalau ada keubahan hidup (poin 1) maka kesaksian verbal (perkataan) menjadi sangat kuat. Jangan menjadi orang Kristen yang suka bersaksi lewat perkataan tetapi perbuatannya sehari-hari tidak menunjukkan kesaksian yang benar.

Manfaatkanlah anugerah Tuhan dengan benar.

Pdt. Daiman Sinaga

Jumat, 04 Juni 2010

MENJALANI KEHIDUPAN


YOHANES 5:1-18
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.


Kehidupan di dunia ini sebenarnya bisa digambarkan sama dengan situasi yang ada di Kolam Betesda yang ke lima serambinya penuh dengan orang sakit (orang yang memiliki masalah). Tidak ada manusia di 5 benua yang ada di bumi ini tidak memiliki persoalan, semua memiliki masalah sendiri-sendiri.
Bagaimana kita menyikapi kehidupan yang penuh dengan masalah ini, dan bagaimana kita menempatkan Tuhan di dalam kehidupan kita?

1. SIAPA CEPAT DIA DAPAT (KOMPETISI)

Yohanes 5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

Dalam hidup sehari-hari Allah memberikan hukum Alam bagi setiap orang yang hidup di dunia ini.
Matius 5:45 Tuhan menurunkan hujan dan matahari bagi orang baik dan jahat.
Allah berkata kepada Adam bahwa dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu.
Bersusah payah adalah gambaran dari suatu kompetisi. Tuhan sudah menyediakan berkat yang bisa dinikmati oleh siapapun asal mau bekerja keras (bersusah payah).
- kalau mau pintar harus mau bersusah payah belajar
- kalau mau kaya harus mau bekerja keras dan berhemat
- kalau mau cepat sampi di tujuan harus mau berlari lebih cepat.
Itulah sedikit gambaran tentang kompetisi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam istilah lain hal tersebut boleh digambarkan sebagai ”hukum alam” yang berlaku bagi setiap orang yang hidup di dunia ini.
Tetapi ternyata walaupun sudah bekerja keras masih ada yang belum mendapatkan hasil yang ”selayaknya”. Jadi bagaimana?

2. HIDUP HARUS PENUH PENGHARAPAN

Yohanes 5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

Tiga puluh delapan tahun bukanlah waktu yang pendek tetapi sangat panjang untu ukuran pergumulan seorang manusia.
Alkitab tidak menyebutkan berapa kali dalam sehari atau berapa kali dalam seminggu atau berapa kali dalam sebulan Malaikat itu datang mengguncangkan kolam tersebut. Kita misalkan sekali dalam sehari Malaikat datang untuk mengguncangkan kolam tersebut berarti setiap hari ada satu orang yang sembuh, berarti kalau selama 38 tahun orang yang sudah disembuhkan adalah sebanyak 13870 orang.
Sudah sebanyak itu yang disembuhkan tetapi orang yang lumpuh tersebut masih juga belum disembuhkan.
Apa yg mendorong setiap yg sakit (khususnya orang lumpuh) ini untuk tetap berada di sekitar kolam Bethesda selama 38 tahun? Jawabannya adalah PENGHARAPAN.
- adakah kita sudah bergumul utk satu persoalan? Namun ternyata belum juga ada titik terang, jangan pernah putus asa.
- Adakah kita sudah mendoakan seseorang (sesuatu) untuk sekian lama? Namun ternyata belum juga ada jawaban dari Tuhan, jangan pernah menjadi kecewa.
Milikilah pengharapan yang kuat di dalam Tuhan.
Mazmur 147:11 TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Tapi bagaimana kalau sama sekali tidak ada dasar untu berharap?

Roma 4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya,...
Selama kita masih mau mendengarkan janji Tuhan pasti selalu ada pengharapan.

3. HIDUP ADALAH ANUGERAH

Yohanes 5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Dalam kompetisi ternyata orang lumpuh ini selalu kalah dengan orang lain, dalam pengharapanpun ternyata sangat tidaka ada dasar untuk berharap. Jadi bagaimana?
Tetapi perkataan Yesus yang berbunyi: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Ini adalah benar-benar suatu anugerah bagi orang lumpuh tersebut.
ANUGERAH adalah bukti Hukum Allah yang mengatasi seluruh hukum yg ada di dunia ini.
Setiap hari kita sebenarnya hidup dalam anugerah Tuhan.
Anugerah terbesar adalah kita dibebaskan dari kelumpuhan karena belenggu dosa.

Anugerah Tuhan lebih dari cukup untuk kita semua.
Amin.

Senin, 17 Mei 2010

MUSYAWARAH BESAR (MUBES) XI GEREJA PANTEKOSTA TABERNAKEL (GPT)



Musyawarah Besar (Mubes) atau Sinode merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para hamba Tuhan karena momen ini merupakan saat pemilihan dan penentuan kepengurusan di suatu organisasi gereja dan juga saat untuk menetapkan segala keputusan atau kebijakan yang berhubungan dengan organisasi tersebut.

Tanggal 4 – 6 Mei 2010 lalu merupakan perhelatan akbar bagi organisasi Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT), yaitu Musyawarah Besar XI yang diadakan di Hotel Satelit, Jl. Mayjen Sungkono. Para hamba Tuhan datang dari seluruh pelosok Indonesia dengan antusias tinggi. Tanggal 4 Mei 2010, pukul 17:30 WIB merupakan pembukaan MUBES XI.

Kata sambutan dari Pengurus GPT Pusat diwakili oleh Pdt. Amir Suwito, dilanjutkan oleh Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama Indonesia, Bpk. Dr. Jason Lase yang sekaligus membuka Mubes ini dengan pemukulan gong, didampingi oleh Ketua Umum GPT, Pdt. Hans. I. Tangka.

Dalam sambutannya, Bapak Dirjen mengatakan bahwa Mubes atau Sinode merupakan forum tertinggi untuk melakukan review dalam segala aspek untuk memuliakan nama Tuhan dan melakukan kajian terhadap kelemahan-kelemahan pelayanan untuk perbaikan di masa depan. Beliau juga mengatakan bahwa GPT harus dapat membuat program-program dan strategi agar mampu berjalan dalam setiap kondisi dan pergumulan setiap hari. Kita juga harus menghindari sifat eksklusif agar dapat melayani semua lapisan masyarakat. GPT juga diharapkan dapat lebih proaktif dan kritis dalam menyebarkan Injil.

Pemberitaan Firman Allah dibawakan oleh Pdt. Hans. I. Tangka, diambil dari Efesus 1:19-23 tentang Kematian dan Kebangkitan Kristus. Yesus telah mati dan bangkit, artinya Yesus menang dan segala musuh telah ditaklukkan di kaki-Nya.

Kristus diberikan kepada jemaat sebagai Kepala dan jemaat sebagai tubuh; jadi, Kepala (Kristus) dan tubuh (jemaat) adalah satu. Jemaat sebagai pihak yang digembalakan harus menerima Kristus sebagai Kepala. Demikian pula dalam suatu badan/organisasi harus ada Ketua (kepala) dan staf (anggota) tetapi sering kali gereja ingin menjadi kepala yang berkuasa. Baiklah kita menyadari bahwa setiap posisi di dalam organisasi juga merupakan suatu pelayanan.

Acara Mubes tersebut dilaksanakan pada tgl. 5-6 Mei 2010 pagi harinya. Dalam mubes ini dibahas mengenai usulan-usulan dari para hamba Tuhan, pengangkatan Pendeta Muda dan Pendeta Penuh, dan yang terutama adalah pemilihan Dewan Pengurus GPT periode 2010 – 2015. Walaupun melalui proses agak panjang dan sedikit melelahkan dan tentunya melalui campur tangan Tuhan Yesus Kristus, badan formatur telah dibentuk.

Pada KKR hari ke-2, Firman Allah dibawakan oleh Pdt. Otniel Firmanyo, diambil dari 2 Korintus 5:17-19 yang mengatakan bahwa kita yang sudah mengalami pendamaian dengan Allah (menjadi ciptaan baru) hendaknya menjalankan tugas pelayanan pendamaian untuk menjangkau semua manusia. Kita harus mengingat Hukum I dalam Perjanjian Baru, yaitu mengenai Pendamaian (Matius 5:21-26).

Akhirnya, acara MUBES XI GPT ditutup pada tgl. 6 Mei 2010 diawali dengan Ibadah Penutupan pkl.18:00. Firman Allah dilayani oleh Ketua Umum terpilih, yaitu Bpk. Pdt. Hans. I. Tangka yang berbicara mengenai Kurban Kristus yang membawa tanda pendamaian (Efesus 5:25; Ibr 9:11-14,19). Pendamaian harus dilakukan secara vertikal (terhadap Tuhan) dan juga secara horizontal (terhadap sesama).

Untuk berdamai atau memohon ampun/mengaku salah terhadap Tuhan sangatlah mudah tetapi untuk mengakui kesalahan kita terhadap sesama sangatlah berat karena adanya tembok perseteruan yang memisahkan kita. Jika kita memiliki tanda kurban pendamaian itu, ini berarti kita telah dipercik dengan darah Yesus karena dalam darah Yesus ada pendamaian. Jika kita diperdamaikan secara vertikal dengan Allah, kita juga harus diperdamaikan secara horizontal terhadap sesama (bdng.Mat 6:9-13, Doa Bapa Kami).

Seusai Mubes, kita jangan membawa beban karena tidak adanya pendamaian, demikian dikatakan Ketua Umum terpilih ini. Mengapa? Karena kuasa darah Anak Domba yang tanpa cacat cela telah tercurah menjadi tanda pendamaian supaya kita menjadi jemaat Allah. Mengapa tidak mau berdamai? Karena ada kesombongan (Yes 14:12-15). Kesombongan mengotori alat-alat surga/gereja. Jangan ada gereja yang merasa paling dipakai oleh Tuhan tetapi hendaknya kita memiliki kerendahan hati. Tanda rendah hati adalah dengan berkata: "Tuhan, segala Firman Allah yang kami dengar, akan kami lakukan." Dalam darah Yesus ada kekuatan luar biasa – ada pengampunan dosa. Oleh kuasa darah Anak Domba, kita menang atas Iblis.

Setelah pemberitaan Firman Allah dilanjutkan dengan Perjamuan Suci kemudian acara penahbisan (penumpangan tangan) para Pendeta Muda (Pdm) dan Pendeta (Pdt) berjumlah 391 orang yang dilakukan oleh Dewan Pengurus GPT terpilih beserta beberapa hamba Tuhan senior.

SUSUNAN DEWAN PENGURUS PUSAT GPT Periode Thn.2010 – 2015

Ketua Umum : Pdt. Hans. Isser Tangka
Ketua I : Pdt. Timbul Parsaoran Silalahi
Ketua II : Pdt. Amir Arjo Suwito

Sekretaris Umum : Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo
Sekretaris I : Pdm. Budy Avianto
Sekretaris II : Pdt. Jusak Wijaya Hendra

Bendahara I : Pdt. Samuel Frets Pinaria
Bendahara II : Pdt. John Yoseph

Demikianlah serangkaian acara MUBES XI GPT, 4 – 6 Mei 2010. Selamat bagi para Dewan Pengurus GPT yang terpilih. Selamat bagi para Pendeta Muda dan Pendeta yang baru saja ditahbiskan. Selamat melayani demi kemuliaan dan kebesaran nama Tuhan Yesus Kristus. Mempelai Pria Surga kita!

AMIN...