AIR KEHIDUPAN, yang menunjuk kepada Firman Tuhan itu sendiri. Ke mana saja Air itu mengalir maka di sana akan ada Kehidupan.

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KE "AEK HANGOLUAN"
SEMOGA MENDAPATKAN AIR KEHIDUPAN (AEK HANGOLUAN) YG MENYEGARKAN JIWA ANDA

Mengenai Saya

Foto saya
BOJONEGORO, JAWA TIMUR, Indonesia
Saya dilahirkan di desa ALAHAN, SIONOM HUDON JULU-KEC. PARLILITAN- HUMBANG HASUNDUTAN, SUMUT.Sebuah desa yang indah, yang dipagari oleh gunung yang kokoh serta dialiri sungai yang jernih.

Pengikut

LADANG PENGGEMBALAAN

LADANG PENGGEMBALAAN
BAPTISAN AIR 29 APRIL 2012

Cari Blog Ini

With My Sweet Heart

With My Sweet Heart

NATAL KAB. BOJONEGORO 2011

NATAL KAB. BOJONEGORO 2011
DUDUK BERSAMA BUPATI DAN KETUA FKUB

PELAYANANKU

PELAYANANKU
SAMBUTAN PADA NATAL KAB. BOJONEGORO 2011

BTemplates.com

Blogroll

Kamis, 12 Maret 2015

PERJALANAN KE NEGERI YANG DIJANJIKAN


Suatu Mimpi
Sudah menjadi kerinduan hati saya bahwa suatu saat saya akan menginjakkan kaki di Kota Yerusalem, Israel. Sebagai tindakan awal, pada tahun 2006 saya mengurus passpor, tapi sampai passpor tersebut masa berlakunya habis passpor tersebut belum pernah dipakai kemanapun. Tahun 2011 saya kembali mengurus passpor yang berlaku sampai November 2016.
Dalam perbincangan sehari-hari dengan istri saya, sering saya mengungkapkan keinginan untuk pergi ke Israel bersama dengan istri. Tetapi istri saya selalu berkata: Biar Papa saja yang pergi, Mama ndak suka kalau naik pesawat lama-lama. Itulah yang selalu menjadi jawaban dari istri saya.

Mimpi Menjadi Nyata
Di akhir desember 2014, seorang warga jemaat kami yang sudah saya anggap sebagai Ibu bagi saya (walaupun saya selalu memanggil beliau dengan sebutan Tante) berkata kepada saya: “seorang Hamba Tuhan itu perlu kok kalau pergi ke Israel, coba Pak Daiman cari travel untuk ke Israel, carilah yang paling murah.” Kemudian Ibu tersebut menyediakan uang U$ 2000.
Setelah saya browsing di internet dan bertanya kepada teman-teman yang biasa jadi pembimbing rohani ke Israel ternyata harga paket tour ke Israel semua di atas U$2000. Paling murah (setelah saya ikuti ternyata bukan murahan) adalah U$2150 yang ditawarkan Galilea Tour Jakarta dengan jadwal 16-26 Februari 2015 (yang di kemudian hari ternyata menjadi 16-27 Februari 2015).
Karena tidak ada harga paket tour yang di bawah atau sama dengan U$2000 maka ibu tersebut mengganti U$ menjadi Euro dengan nominal yg sama yaitu 2000.
Singkat cerita, dengan uang 2000 Euro ditambah lagi ongkos pesawat Surabaya – Jakarta – Surabaya dari ibu tersebut maka resmilah saya sebagai calon jamaah “ziarah” ke Israel.

Perjalanan dimulai
Hari Pertama:
-          Pkl. 06.30 berangkat ke Bandara Juanda Surabaya
-          Pkl. 13.25 terbang ke Cengkareng Jakarta dengan Citi Link QG 808
-          Pkl. 23.10 terbang dengan Kuwait air KU 416 ke Kuwait transit 1 jam di Kuala Lumpur
Selama penerbangan dari Jakarta ke Kuwait disediakan makan Malam, makan tengah malam dan makan subuh he he he.

Hari ke-2
-          Pkl. 06.30 (waktu Kuwait) mendarat di Kuwait Airport.
-          Pkl. 12.05 dengan KU 541 terbang ke Cairo
-          Pkl. 14.30 (waktu Cairo) mendarat di Cairo International Airport, setelah sekitar 1 jam melalui proses Imigrasi, kami meninggalkan airport  dengan Bis Sito Tour bersama Tour Guide Mr. Wael Ali dan Assistennya Mr. Ashraf. Proses imigrasi ditangani langsung oleh Mr. Ashraf .
Di dalam bis sudah disediakan makan siang yaitu paket KF* (nasi, 3 potong ayam goreng dan salad) yang tentu saja rasanya agak berbeda dengan KF* Indonesia. Menurut guidenya yang sudah pernah ke Jakarta ayam KF* Jakarta lebih enak, dan saya setuju itu. Sementara bis berjalan kami menikmati makan siang kami di dalam bis sambil menebarkan pandangan ke sudut-sudut Kota Kairo yang menurut saya sangat berdebu.  Bis menyusuri jalan raya di kota Kairo yang relative ramai dan tidak terlalu tertib. Sasaran pertama kami adalah sesuatu yang special di “Gunung” Muqattam.

GEREJA SAMPAH
Pkl. 16.30 Bis berhenti di pinggir jalan dan kami berganti dengan bis yg lebih kecil menuju Gereja St. Simon yg terkenal dengan nama lain “gereja sampah” perjalanan ditempuh sekitar 10 menit, di sepanjang kiri kanan  jalan yg kami lalui penuh dengan  rumah yang mayoritas bergerak di bidang persampahan. Jangan bayangkan rumah-rumah tersebut  adalah gubuk tetapi justru banyak yg merupakan rumah beton bertingkat.

Gereja  St. Simon terletak di gua gunung Muqattam, gereja ini memiliki fasilitas yg cukup mewah: LCD Projector, LED dan sound system yg bagus (menurut saya). Gereja ini menjadi penting karena terkait dengan pembuktian Firman Tuhan Matius  17:20 iman sebesar biji  sesawi dapat memindahkan gunung (biji sesawi ini menjadi topic hangat sepanjang perjalanan kami).














Gambar 1: Pintu Masuk Gereja St. Simon















Gambar 2: Deretan bangku di Gereja St. Simon
















Gambar 3: Bersama salah seorang Pengurus gereja dengan latar belakang bagian altar gereja

Setelah berdoa di gereja yg “ajaib” ini dan memberikan persembahan, sekitar pkl. 17.20. kami meninggalkan gereja tersebut dan melanjutkan perjalanan ke Pencobaan 1 yaitu sebuah toko katun di kota Kairo. Udara cukup dingin menusuk ke kulit sampai ke tulang (lebay.com) lebih dingin lagi ketika sampai di toko karena tidak ada barang yang dijual  yang harganya cocok dengan isi kantong.
Malam sudah menerpa, setelah masuk kembali ke dalam bis, tour guide menawarkan acara makan malam romantic sambil berlayar  di sungai Nil dan menikmati tari perut,  dengan judul Nile Cruise  htm U$35. Saya dan Pak Markus Prasodjo dari Surabaya  memilih untuk langsung menuju hotel. Dengan diantar naik taksi oleh Mr. Ashraf kami sampai di Mercure Hotel Cairo, Mr Ashraf memberikan kunci kamar sekaligus kotak makan malam. Perjalanan panjang hari ini membuat badan terasa capek sekali dan juga lapar, maka solusinya adalah langsung menyantap makanan yang termasuk istimewa tersebut baik dalam rasa, ukuran dan banyak jenisnya., alhasil saya hanya mampu menghabiskan tdk lebih dari separuh. Pak Markus masuk ke kamarnya saya lanjut berendam dengan air hangat di sungai Nil eh di Bathup. Setelah mandi badan terasa segar langsung mau buka Alkitab eh ternyata masih berada di koper besar dalam Bis. Jam di HP saya sebenarnya baru  menunjuk Pkl. 20.00  waktu Cairo  tapi mata sdh sangat berat  akhirnya langsung tertidur karena memang jam biologinya masih ikut Bojonegoro yang sudah melangkah ke hari berikutnya pada pkl. 01.00 wib. Terima kasih Tuhan untuk perjalanan lintas benua yang sudah saya alami.
Maaf saya tidur dulu, mohon sabar menunggu cerita selanjutnya.